Minggu, 14 Maret 2010

SEPENGGAL MALAM

sepenggal malam kugarang.
ah puisi, aku bungkam malam ini.
biarlah kata kata berhamburan.
sedang tak ingin bernegosiasi.
mendengarkan yang tak mungkin didengar.
bising di balik tirai langit.
daripada harus kudengar kata-kata.
yang berujar, yang katanya punya batasan.
bukankah yang akan kubangun ini sebuah
benteng, bukan kalap yang terbentang,
tapi tetap saja kata-kata larangan yang keluar.
aku benci kata-kata.
seisi rangkuman takkan bisa sembuhkan relaku.
rela sebuah laku, demi yang katanya bakti.
tapi harus kusimpan angan-angan.
laku apa itu?
ah, kata-katamu hanya senapan larangan.
melukaiku, mematikanku.
aku benci kata-katamu, dan apa semua itu.
kau bicara tentang saru.
sementara tanganmu tak henti melumat gincu.
kalau begitu aku saja yang memapah malam.
bercumbu waktu hingga rebah diranjang.
dan kau tak perlu lagi mengataiku saru.
tak, tidak, bukan lagi sebatas kata-kata.
diammu diamku sama saja.
aku benci kata-kata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar