Jumat, 26 Maret 2010

Kepergian dan kepulangan, dua hal yg selalu menjadi perenungan bagiku. Bagaimana tidak? Tempatku bekerja setiap hari berhubungan dengan dua hal tersebut.

Kadang aku ingin menjadi bagian darinya, melakukan perjalanan jauh mencari sesuatu, sesuatu untuk bisa kubawa pulang. Tapi apa, apa yg ingin kubawa pulang? Bahagia, sesuatu yg bahkan hingga saat ini belum sepenuhnya kumengerti. Bahagia bagiku adalah saat dimana bisa kulihat senyum orangorang terkasihku mengembang sepanjang hari. Tapi sampai sekarang senyum yg seperti itu belum juga bisa kutemukan. Apakah aku memang harus melakukan perjalanan jauh untuk mendapatkan senyuman itu?

Mudah saja sebenarnya jika aku ingin segera beranjak pergi. Halte bus didepanku ini, saban hari tak berhenti menggodaku untuk ikut serta melaju bersama bis-bis yg datang kemari.

"ayo-ayo trenggalek tulung agung. Jogja-solo!!" begitulah teriakan para makelar bis. Aku ingin ikut, ingin sekali. Tapi aku bukan orang bebas, yg dengan gampangnya mengambil suatu tindakan.

Ah..lagi-lagi soal aturan. Manusia hidup penuh dengan aturan ya. Tapi kalaupun aku memaksa pergi, akan ada banyak kesusahan yg mengikutiku.

Ya sudahlah apa kata nanti, kuikuti saja tangan takdir yg masih menggiringku ini. Sudah maghrib, aku harus setoran dosa kepada pemilikku, hehe.

Selamat sore.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar