Senin, 13 September 2010

Elizabeth bennet

Ini tentang perempuan cantik yang hidup pada abad pertengahan nun di Inggris raya sana. Elizabeth bennet atau yang lebih akrab disapa lizzy, anak kedua dari empat bersaudara yang kesemuanya adalah perempuan.

Lizzy digambarkan sebagai seorang gadis cantik, periang dan cerdas. Jika gadis sebayanya lebih senang berlama-lama didepan cermin dan bersolek, maka lizzy justru lebih senang menghabiskan waktunya dengan membaca buku sambil duduk di ayunan atau bahkan sambil bermain-main di kandang babi milik keluarganya.

Kisah lizzy terangkum dalam sebuah film berjudul Pride and Prejudice yang tanpa sengaja kutemukan sedang diputar di salah satu stasiun televisi swasta beberapa tahun silam. Waktu itu tengah malam, mungkin aku tidak harus selalu mengutuki mata gilaku yang sering kali mangkir dari tugas istirahnya sebab kadang kala karena kejalangan matakulah aku jadi menemukan beberapa hal istimewa yang tidak semua orang bisa menemukannya. Dan salah satu hal menakjubkan yang kutemukan adalah lizzy.

Aku kagum dengan sikapnya yang bisa mengatasi dan tetap bisa berdamai dengan segala pemikiran-pemikiran kolot orang tuanya. Lizzy selalu menjadi tempat yang menyenangkan bagi saudaranya untuk berbagi masalah dan mencari penyelesaiannya.

Bahkan kisah cintanya dengan mr Darcy jadi begitu menarik dengan segala polemik yang mengiringinya. Jadi apa? Sebenarnya hanya satu, aku ingin bisa seperti lizzy, bukan kecantikannya sebab itu sangat mustahil terjadi, tapi sikap dan ketegasannya dalam menyelesaikan tiap masalah yang ada. Pasti bisa, mungkin, atau barangkali semoga saja bisa.

Pride and prejudice, pengen nonton lagi... :(

Tidak ada komentar:

Posting Komentar