Senin, 22 Februari 2010

Kata Pertama 'Patah Hati'

Aku patah hati, dan memang patah hati yang sedang aku rasakan. bukan hanya sekali dua, tapi berulang-ulang. Tahu kenapa aku mudah sekali patah hati? karena semua mata sedang memandangku sebagai manusia super, berotot baja balung wesi!

Kenapa harus perempuan sepertiku? yang saat ini sedang berusaha meninggalkan sisa-sisa lukanya yang biru didalam senyuman paling syahdu? Dia pun juga begitu, sayangku yang memang tinggal satu-satunya sayangku. Yang dipundaknya kugelontorkan harapanku.

Sudah kuasingkan segala airmata berpuluh purnama lamanya, tapi tenyata dia telah menyiapkan bendungan dikantung mataku. Ya, semalam airmataku yang mirip banjir bandang tiba-tiba datang. Dan itu karenamu sayangku! ingin sekali kuteriakkan, dengan pengeras suara paling super tepat pada lobang telingamu.

"Aku menangis cintaaaaaaaaaaa!!!!"

Sudahkan airmata ini menggenangi hatimu?! Tidak akan ada sapa untukku lagi kan...aku ingin ajukan banding! Karena kau sudah perlakukanku layaknya pesakitan. Aku bukan penjahat yang sudah banyak mencuri waktumu.

Ah, tapi dia apakah bersedia mendengar dan membaca, bahkan untuk meraba dimana lukakupun dia tak bisa. aku jatuh cinta pada sebuah batu yang menjelma manusia.

Aku....aku bahkan sampai beberapa hari tergeragap karena senyumnya yang tlah menjadi candu bagiku.

Kata pertamaku disini memang harus begini, meski telah berulang kali kualami 'patah hati'

Tidak ada komentar:

Posting Komentar