Rabu, 19 Januari 2011

Apakah tangis? Jika yg tertinggal tetap goresan luka.
Seperti mata air mampat, disumbat berjejal sampah. Banjir, susah, tak juga senyum rekah.

Apakah airmata? Ketika isak habiskan berkilometer pita suara. Sedang kau tak mengerti isyarat kecuali selusin kata, dari mulut, kerucut, menciut.

Apakah ada? Bila sejatinya semua hampa. Seperti berada dalam ketiadaan, mencoba sentuh yg tak teraba.

Pada akhirnya, tak perlukan tangis, tak patut tawa, tak guna airmata, tak...tidak.

Kau dan aku, kita adalah tiada.

1 komentar:

  1. hmmmm....saya suka tulisanmu yang ini. bagaimana kabar?

    BalasHapus